JellyPages.com

Kamis, 06 Agustus 2015

Inside Out, Meet The Little Voices Inside Your Head



Senang sekali gue menadapatkan kesempatan untuk menonton INSIDE OUT (3D), film besutan Disney Pixar yang pastinya sudah tidak diragukan lagi, dari segi animasi dan jalan ceritanya.

Sandra Dewi, Pete Docter, Ronnie Del Carmen (Press Conference Inside Out)


Kali ini Pixar kembali dengan cerita keseharian seorang anak perempuan bernama Riley Andersen yang beranjak remaja dengan berbagai konflik yang ia temui dalam kehidupannya. Yang special disini, kita bisa melihat ada 5 emosi yang divisualisasikan dengan lucu dan menggemaskan. Joy, si pengatur kebahagiaan dalam hidup Riley. Anger, yang segera turun tangan apabila ada hal yang mengesalkan. Fear yang akan selalu menjaga Riley dari berbagai bahaya yang ada di sekeliling Riley. Disgust yang paling jijik dengan brokoli. Sadness yang selalu dijauhi tapi sebenarnya merupakan emosi yang sangat dibutuhkan dalam hidup Riley. Mereka semua hidup di Headquarts yang bertempat di pikiran Riley. Disinilah mereka membantu Riley menjalankan kehidupannya.


Awalnya semua berjalan lancar sampai akhirya Ayah Riley harus pindah dari Minnesota ke San Fransisco. Disinilah konflik kehidupan Riley berawal. Riley telah membayangkan rumahnya yang indah, tapi kenyataan tak seindah imajinasi Riley. Namun Joy, tetap membantu agar Riley berpikir positif “Think Positive” itulah kata andalan Joy. Namun semakin banyak hal-hal yang membuat Riley semakin tidak nyaman dengan kepindahannya ke kota asing ini. Joy sangat menghindari Sadness agar tak menyentuh memori Riley, karena akan membuat Riley menjadi sedih. Namun Sadness, Disgust, Anger dan Fear saling berebut mengendalikan pikiran Riley sehingga membuat anak 11 tahun ini mengalami kegalauan.


Sementara itu di Headquarts terjadi hal yang sangat tidak diinginkan. Joy dan Sadness tak sengaja ikut masuk kedalam mesin penyedot memori Riley dan terdampat ditempat penyimpanan memori jangka panjang Riley. Disinilah banyak terjadi hal yang tak terduga. Mulai dari runtuhnya pulau-pulau yang dibangun berkat kebahagiaan Riley sejak kecil, sampai dengan bertemu kembali dengan Bing Bong (teman khayalan Riley saat masih kecil) si gajah pink yang mengeluarkan butiran permen saat menangis.


Joy dan Sadness harus berusaha kembali ke Headquarts untuk mengembalikan kebahagiaan Riley, bagaimana petualangan serunya? Jangan lupa saksikan INSIDE OUT, yang akan mulai diputar serentak di bioskop Indonesia, tanggal 19 Agustus 2015.


Menurut gue film ini sangat mudah dicerna apalagi untuk penonton anak-anak, karena setting ceritanya yang merupakan kehidupan sehari-hari bahkan mungkin pernah dialami oleh mereka sendiri. Komedi dan dramanya yang cukup menarik namun tidak mudah ditebak endingnya.

Segitu aja bocorannya, hihi…Selamat menonton!

Rabu, 05 Agustus 2015

I Love My Job

Beberapa hari lalu gue menghadiri undangan acara suatu bank, dimana mereka sedang mengadakan pelatihan untuk anak-anak. Ini adalah salah satu dari beberapa jobdesk yang gue lakukan untuk pekerjaan yang saat ini gue jalani.

Alhamdulillah gue salah satu dari sekian banyak orang yang bekerja sesuai apa yang menjadi jurusan saat kuliah. Iya, saat ini gue menjadi reporter untuk satu majalah anak-anak (di postingan sebelumnya kayaknya gue udah cerita, ya?) 

Pada dasarnya gue orangnya sangat pemalu, dan suka nggak percaya diri. Gue terkadang butuh waktu beberapa lama untuk bisa masuk ke dalam suatu lingkungan. Orangtua gue pun sangat tahu akan hal tersebut. Saat gue memilih untuk kuliah jurusan jurnalistik (karena sejak kecil gue suka banget baca majalah, dan ingin sekali menjadi bagian dari suatu majalah) pun mereka agak sedikit meragukan, apakah gue bisa melakukan apa yang harus dilakukan seorang jurnalis, seperti  bertemu dengan banyak orang, mewawancarai, berbicara di depan kamera, mengingat gue adalah orang yang sangat pendiam di mata mereka.

Mungkin ada yang bertanya, apakah karena gue orang yang pendiam kemudian gue adalah orang yang introvert? Sejujurnya gue sangat suka ngobrol, apapun dan dengan siapapun. Tapi terkadang gue sangat susah untuk memulai obrolan terlebih dahulu. Bahkan gue merasa akan mendapatkan energi yang berlebih setelah bertemu dan berbincang dengan orang-orang. Menurut informasi yang gue dapatkan, ini adalah salah satu ciri orang ekstrovert, dimana ia mendapatkan energi jika bertemu dengan orang banyak. Well, i don’t know, mungkin gue gabungan antara intro dan ekstro.

Kembali lagi ke orang tua gue, mereka awalnya sangat meragukan apakah gue bisa melakukan pekerjaan yang menurut mereka “nggak gue banget”. Kemudian setelah gue memasuki dunia kerja ini, dimana pekerjaan gue memaksa gue untuk bertemu banyak orang, mereka agak sedikit amazed dengan apa yang gue lakukan. Awalnya gue pun agak meragukan diri gue sendiri, “Bisa nggak ya?” tapi karena terpaksa, ya akhirnya mau tidak mau, gue lakukan. Hasilnya…gue kapok? Gue resign? NGGAK!

Ini sangat menyenangkan! I mean, really…it was fun! Gue sangat mencintai pekerjaan gue sekarang. Bertemu dengan banyak orang, ngobrol, sok kenal, sok asik, you named it. Ya, saat ini gue akhirnya bisa bilang bahwa gue sangat menikmati menjalani pekerjaan yang awalnya diragukan banyak orang, bahkan orang tua gue sendiri. Finally, I made it! Ya, walaupun begitu gue masih harus banyak sekali belajar, ilmu gue belum ada apa-apanya. Untuk menulis tanda baca aja, kadang masih salah. Ya begitulah hidup, harus terus belajar, belajar dan belajar.