Aku rindu dengan percakapan terbatas kita selepas senja.
Bertukar kata sembari menatap kagum bulatan indah di balik lensa minusmu.
Menyibukkan jemari menutupi rasa gugup.
Tak jarang ku kehabisan kata, namun guyon sarkasmu kembali mencairkan suasana.
Malam yang semakin gelap mengingatkan bahwa keretaku tak berjadwal 24jam.
Walaupun tak rela, aku harus pulang.
Tentunya dengan setangkup rasa yang semakin berlebih kepadamu.
Tentunya dengan setangkup rasa yang semakin berlebih kepadamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar